Macam-macam kata.
1.Kata dasar.
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami imbuhan,
perulangan, atau pemajemukan.
Contoh : celana, baju, kipas, kursi dll.
2.Kata berimbuhan.
Kata
berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau kata yang
telah dilekati oleh afiks/imbuhan : awalan, sisipan, atau akhiran. Adapun
aturan penulisan imbuhan sebagai berikut.
a.
Imbuhan dengan kata dasarnya harus ditulis serangkai.
Contoh : diambil, ketua, perjalanan.
b.
Jika bentuk dasarnya berhuruf awal kapital, maka diantara kedua unsur itu
harus dibubuhkan dengan tanda hubung ( - ).
Contoh : Lomba menulis puisi itu diikuti siswa SMK
se-Wonosari.
c.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiranya ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh : bertanggung jawab, sebar luaskan, diberi tahu.
d.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh : pertanggungjawaban, memberitahukan, menyebarluaskan.
3.Kata ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses perulangan,
baik sebagian ataupun seluruhnya. Kata ulang ditulis dengan tanda hubung ( - ),
kecuali bentuk perulangan sebagian.
Contoh : berlari-larian, tukar-menukar, hura-hura.
4.Gabungan kata (kata
majemuk)
Kata majemuk adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau
lebih dan diantaranya mempunyai hubungan yang sangat erat. Adapun penulisan
kata majemuk sebagai berikut :
a. Secara umum kata majemuk tertulis terpisah : rumah sakit, kambing hitam, duta
besar.
b.
Gabungan kata yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung : alat pandang-dengar, anak-istri
saya, buku sejarah-lama.
c.
Gabungan kata yang hubungan antar unsurnya sudah
sangat erat ditulis serangkai : kacamata, adakalanya, sebagaimana.